Wali Kota Sibolga Akhmad Syukri Tegaskan Akun WhatsApp yang Beredar Bukan Milik Saya
Beredar sebuah akun WhatsApp palsu mengatasnamakan Wali Kota Sibolga, Akhmad Syukri Nazry Penarik. Akun palsu tersebut juga diketahui menggunakan foto profil dan nama Wali Kota Sibolga. “Akun tersebut telah menghubungi Kakan Kesbangpol Kota Sibolga Ahmad Yani Nasution, dengan meminta meminta uang dengan berbagai alasan, seperti bantuan sosial, donasi bencana, dan keperluan lainnya,” ujar Akhmad Syukri dalam keterangannya persnya, Minggu (9/3/2025).
Dibaca Juga : Gempa M4,5 Guncang Sibolga, BMKG Dampaknya Terasa Hingga Padangsidimpuan
Faktanya, lanjut Akhmad Syukri, akun WhatsApp yang mengatasnamakan dirinya sebagai Wali Kota Sibolga tersebut adalah tidak benar atau palsu. “Atas nama Pemerintah Kota Sibolga, saya mengimbau kepada seluruh warga Kota Sibolga untuk tidak percaya dengan akun yang mengatasnamakan saya tersebut,” ucapnya. Ia juga meminta masyarakat untuk selalu waspada terhadap modus penipuan yang akhir-akhir ini sudah marak terjadi. “Masyarakat maupun pejabat harus hati-hati terhadap modus penipuan seperti ini,” katanya.
Akun WhatsApp palsu tersebut diduga digunakan untuk menyebarkan informasi menyesatkan atau bahkan meminta sejumlah uang kepada masyarakat dengan mengatasnamakan Wali Kota. Syukri mengungkapkan kekhawatirannya bahwa hal ini dapat merugikan banyak pihak, terutama masyarakat yang tidak waspada. “Saya tidak pernah meminta bantuan atau mengirim pesan melalui WhatsApp untuk urusan pribadi atau dinas. Jika ada yang menerima pesan seperti itu, harap segera melapor ke pihak berwajib,” imbuhnya.
Dibaca Juga : Ketua MUI Tapsel KH Ahmad Gozali Siregar Tutup Usia, Umat Islam Berduka
Kepolisian setempat telah menerima laporan terkait kasus ini dan sedang melakukan penyelidikan lebih lanjut. Mereka juga mengimbau masyarakat untuk selalu memverifikasi informasi yang diterima, terutama jika berkaitan dengan permintaan dana atau data pribadi. Masyarakat Sibolga pun diminta untuk lebih berhati-hati dan tidak mudah percaya pada akun-akun yang mengklaim sebagai pejabat atau tokoh publik. “Jangan sampai niat baik masyarakat dimanfaatkan oleh oknum-oknum tidak bertanggung jawab,” pungkas Syukri. Kasus ini menjadi pengingat pentingnya kehati-hatian dalam berinteraksi di media sosial. Selalu pastikan keaslian informasi dan akun yang Anda hubungi untuk menghindari potensi penipuan.






