Polda Sumut Evakuasi Nelayan Hanyut di Perairan Nias Akibat Cuaca Buruk
Satuan Brimob Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Utara berhasil mengevakuasi seorang nelayan yang hanyut di perairan Kepulauan Nias akibat cuaca buruk.
“Sebanyak 12 personel bersama Basarnas Kepulauan Nias dikerahkan untuk melakukan pencarian terhadap nelayan yang dilaporkan hilang,” ujar Wakil Komandan Kompi 4 Batalyon C Pelopor Satuan Brimob Polda Sumut, Iptu Binner Sitorus, di Medan, Kamis (7/3).
Baca Juga: Waspada! Gelombang Tinggi Ancam Perairan Samudera Hindia Barat Nias
Binner menjelaskan, nelayan tersebut dilaporkan hilang sejak pagi setelah kapalnya terombang-ambing akibat gelombang tinggi dan angin kencang akibat cuaca. Laporan ini diterima oleh personel Brimob pada Rabu (6/3) dari Kepala Desa Sifalaete Ulu, Kecamatan Gunung Sitoli, yang khawatir karena korban belum kembali hingga sore hari.
Proses Pencarian dan Evakuasi
Tim pencarian memulai operasi pada pukul 16.30 WIB dari Dermaga Fodo, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli, dengan menggunakan sea raider series. Mereka menyisir perairan menuju Moawo, Kecamatan Gunung Sitoli, dengan harapan menemukan korban sebelum malam tiba.
“Tim akhirnya menemukan korban di Pantai Foa dalam kondisi selamat, meskipun terlihat kelelahan setelah terombang-ambing di lautan selama berjam-jam,” jelas Binner.
Setelah ditemukan, korban segera dievakuasi dan dibawa kembali ke desanya di Desa Sifalaete Ulu, Kecamatan Gunung Sitoli, Kota Gunung Sitoli.
Apresiasi Keluarga dan Masyarakat
Keluarga korban menyampaikan terima kasih kepada Brimob Polda Sumut dan Basarnas yang sigap melakukan pencarian hingga korban ditemukan dalam keadaan selamat.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
“Keberhasilan operasi penyelamatan ini menunjukkan bahwa Brimob Polda Sumut tidak hanya berperan dalam tugas keamanan, tetapi juga dalam misi kemanusiaan,” tambah Binner.
Dedikasi dan kesigapan personel Brimob dalam menangani situasi darurat terus menjadi andalan bagi masyarakat, terutama di daerah rawan bencana seperti Kepulauan Nias.






