Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Tentara Rusia Bertempur Selama Seminggu dengan Peluru Bersarang di Otaknya

Tentara Rusia Bertempur Selama Seminggu dengan Peluru Bersarang di Otaknya

Seorang tentara Rusia dilaporkan bertempur di wilayah Kursk selama seminggu dengan peluru tertancap di otaknya. Pria yang tidak disebutkan namanya itu merupakan anggota Brigade Marinir ke-155 Armada Pasifik Rusia yang sedang berperang melawan pasukan Ukraina di Kursk.

Saat kejadian, ia tertembak di kepala, dan helm yang dikenakannya terlepas. Namun, ia mengira bahwa peluru tersebut hanya memantul dan tidak menyebabkan cedera serius. Ia hanya mengalami hematoma di atas mata kanannya yang menyebabkan kelopak matanya membengkak dan menutup rapat.

Baca Juga: Dokter Ingatkan Gejala yang Bisa Menjadi Tanda Penyakit Ginjal, Jangan Abaikan!

Tetap Bertempur Meski Tanpa Sadar Tertembak di Kepala

Kondisi tersebut tidak menghalanginya untuk tetap melanjutkan tugasnya di medan perang. Ia mengira bahwa pembengkakan di kelopak matanya hanya cedera ringan yang akan sembuh dengan sendirinya. Hingga akhirnya, setelah mengalami cedera lain akibat pecahan peluru, ia dilarikan ke rumah sakit militer untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Para dokter yang menangani prajurit tersebut kemudian melakukan pemeriksaan sinar-X untuk mencari kemungkinan adanya serpihan peluru di tubuhnya. Betapa terkejutnya mereka ketika menemukan peluru berukuran besar masih tertancap di dalam otak prajurit tersebut. Peluru tersebut ternyata telah menembus tengkoraknya dan bersarang di dalam otak selama seminggu penuh tanpa menyebabkan komplikasi besar selain peradangan pada kelopak mata.

Keajaiban Medis, Dokter Sebut Kasus Langka

Para dokter menyebut bahwa kasus ini merupakan keajaiban medis yang sangat langka. Biasanya, luka tembak di kepala berisiko tinggi menyebabkan kematian seketika atau setidaknya gangguan neurologis yang serius. Namun, dalam kasus tentara ini, ia tetap bisa bertempur seperti biasa dan bahkan tidak menyadari adanya peluru di otaknya.

Meskipun begitu, para dokter tetap menekankan bahwa kondisi tersebut berpotensi menimbulkan dampak kesehatan jangka panjang, tergantung pada bagian otak mana yang terkena dan seberapa dalam peluru bersarang. Saat ini, prajurit tersebut menjalani perawatan intensif untuk menghindari risiko infeksi atau komplikasi lainnya.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

Dipuji sebagai Pahlawan, Didesak Diberi Penghargaan

Keberanian dan daya tahan luar biasa yang ditunjukkan prajurit ini membuatnya dipuji oleh banyak pihak. Beberapa rekan sesama tentara dan pendukung militer Rusia bahkan meminta agar ia dianugerahi medali kehormatan atas ketangguhan dan dedikasinya di medan perang.

Namun, hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak militer Rusia terkait kondisi terkini prajurit tersebut serta apakah ia akan menerima penghargaan atas pengorbanannya.

Terlepas dari itu, kasus ini menjadi bukti luar biasa tentang ketahanan manusia dalam kondisi ekstrem, sekaligus menambah daftar kejadian medis langka yang sulit dijelaskan oleh sains. Dokter yang menangani tentara tersebut terus memantau kondisinya dan mempertimbangkan langkah terbaik untuk menangani peluru yang masih bersarang di dalam otaknya.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan