Dinkes Sumut Laporkan Angka Penderita TB di Sumut 2024, Jumlahnya Fantastis
Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara melaporkan bahwa pada tahun 2024, terdapat 74.434 kasus tuberkulosis (TB) di wilayah tersebut, menempatkan Sumatera Utara sebagai provinsi dengan beban TB tertinggi ketiga di Indonesia setelah Jawa Barat dan Jawa Timur.
Angka ini menunjukkan peningkatan signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya, mengindikasikan perlunya upaya lebih intensif dalam penanggulangan TB.
Di Kabupaten Asahan, misalnya, pada tahun 2024 ditemukan 1.854 kasus TB dari target 3.530 kasus, dengan pencapaian 52,5%.
Sementara itu, Kota Medan mencatat 10.100 kasus TB pada tahun 2022, dan hingga Juni 2023 telah ditemukan hampir setengah dari jumlah tersebut.
Data ini menunjukkan bahwa Sumatera Utara menghadapi tantangan besar dalam penanggulangan TB. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, tenaga kesehatan, dan masyarakat untuk meningkatkan deteksi dini, pengobatan tepat, serta edukasi mengenai pencegahan TB guna menekan angka kasus di masa mendatang.
Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) laporkan jumlah penderita Tuberkulosis (TB) selama 2024.
“Kasus TB di Sumut selama 2024 sebanyak 53.300 kasus dengan angka kematian sebanyak 1.841 orang,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sumut, Novita Saragih, Rabu (5/3/2025).
Sejauh ini, Dinkes Sumut terus berupaya menurunkan angka TB di Sumut. Misalnya sosialisasi ke masyarakat dan menyiapkan logistik untuk pasien TB.
“Melakukan screening TB pada keluarga penderita yang serumah, kontak erat, diabetes melitus, gizi buruk, juga melakukan investigasi,” tuturnya.
Dari sisi medis, Dinkes Sumut melaksanakan pelatihan kepada petugas kesehatan yang melayani pasien TB.
“Ada pula pelatihan bagaimana menyiapkan sarana dan prasarana di pelayanan kesehatan,” ucapnya.
Tingginya angka penderita tuberkulosis (TB) di Sumatera Utara pada tahun 2024 menjadi tantangan besar bagi pemerintah dan masyarakat dalam upaya menekan penyebaran penyakit ini.
Laporan dari Dinas Kesehatan Sumut menunjukkan perlunya langkah lebih agresif dalam pencegahan, deteksi dini, serta pengobatan yang tepat guna mengurangi jumlah kasus di masa mendatang.
Baca juga : Afandin Ajak Seluruh Elemen Bersatu Wijudkan Pembangunan Langkat
Kolaborasi antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat sangat penting dalam menangani permasalahan ini. Sosialisasi mengenai pola hidup sehat, peningkatan akses layanan kesehatan, serta kepatuhan terhadap pengobatan TB menjadi kunci utama dalam mengatasi penyakit ini.
Dengan kesadaran dan tindakan bersama, diharapkan angka kasus TB di Sumatera Utara dapat ditekan secara signifikan. Pemerintah berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan kesehatan dan memastikan bahwa setiap penderita mendapatkan penanganan yang optimal demi kesehatan masyarakat yang lebih baik.






