Proyek Rp2,7 Miliar Roboh, Masyarakat Siantar Pertanyakan Kinerja Kontraktor dan Pengawas
Konstruksi Perkuatan Tebing Sungai senilai Rp2,7 miliar yang menghubungkan Kelurahan Bane-Sigulang-gulang Kota Pematangsiantar roboh. Proyek yang dikerjakan CV SAM SAM itu roboh tanpa sebab. Selain masyarakat setempat yang heran, Dinas PUPR Sumut juga belum mengetahui apa alasan mendasar tumbangnya tembok penahan yang bersumber dari APBD 2024 itu.
Dibaca Juga : Operasi Keselamatan Toba 1.798 Kendaraan Ditindak, 5 Kecelakaan dan 2 Korban Jiwa
Selain itu, lanjut Kepala UPTD Pematangsiantar, Syarifuddin Lubis, pihaknya masih dalam proses kajian serta mendesain ulang. Tak ada kepastian waktu pengerjaan perkuatan tebing sungai untuk dilakukan kembali. “Mudah-mudahan April 2025 pengerjaan dimulai,” katanya yang ikut meninjau di lokasi bersama Ketua Komisi D DPRD Sumut, Timbul Jaya Sibarani, Kamis (13/2/25).
Seorang pria mengaku RT Setempat bermarga Tambunan menyampaikan curah hujan tinggi semasa proses pengerjaan.”Kebetulan saya warga sini. Memang pada saat pembangunan di sini hujan terus,” ucapnya yang ikut nimbrung di tengah-tengah konfirmasi.
Tambunan menyebut peristiwa robohnya tembok terjadi pada 18 Januari sore. Sekira pukul 11.00 WIB hingga 13.00 WIB, hujan deras mengguyur. “Temboknya mungkin belum kuat, belum matang benar,” ucapnya seolah paham konstruksi bangunan.
Sementara itu, warga setempat, Boru Marbun heran tembok penahan itu roboh tanpa sebab. Disaat momen ambruk, dia bilang cuaca di lokasi dalam keadaan baik-baik saja. Dia juga kaget dan telah mendengar proses pengerjaan menunggu waktu. “Walaupun kita bukan orang yang paham bangunan, untuk mencapai pelaksanaan proyek perencanaan yang efektif sangatlah penting,” ucapnya.
Dibaca Juga : Pemuda Penjambret Tas Warga Medan Diringkus Polres Pematangsiantar
Kejadian ini pun ramai diperbincangkan di media sosial. Banyak netizen yang menyoroti pentingnya transparansi dan pengawasan dalam proyek-proyek pemerintah. “Ini uang rakyat, harusnya dikelola dengan baik. Jangan sampai ada yang main-main,” tulis salah seorang netizen. Hingga berita ini diturunkan, belum ada kejelasan mengenai langkah lanjutan yang akan diambil oleh pemerintah. Masyarakat Siantar berharap, kasus ini tidak berakhir tanpa kejelasan dan ada tindakan tegas terhadap pihak-pihak yang bertanggung jawab.






