Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Kasus DBD di Simalungun Meningkat, 47 Kasus Tercatat Selama Januari 2025

Kasus DBD di Simalungun Meningkat, 47 Kasus Tercatat Selama Januari 2025

Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Kabupaten Simalungun terus menjadi perhatian. Selama Januari 2025, tercatat sebanyak 47 kasus DBD terjadi di daerah tersebut. Meski demikian, Dinas Kesehatan (Dinkes) Simalungun menyebut jumlah tersebut masih dalam kategori normal.

“Dari jumlah kasus yang ada, kasus DBD di Simalungun saat ini masih dalam kategori normal,” ujar Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Dinkes Simalungun, Hamonangan Nahampun, Kamis (13/2/2025).

Menurutnya, kasus DBD mulai mengalami peningkatan sejak Oktober 2024. Data mencatat dari Januari hingga November 2024, terdapat 550 kasus DBD dengan 9 di antaranya berujung kematian.

Baca Juga: Pemerintah Resmi Luncurkan Program Cek Kesehatan Gratis, Begini Cara Daftarnya

“Sebagian besar korban meninggal berusia antara 15 hingga 44 tahun. Kami berharap tidak ada lagi korban jiwa akibat DBD,” kata Hamonangan.

Dinkes Simalungun mengimbau masyarakat untuk lebih waspada dengan melakukan pencegahan dini agar kasus tidak semakin meningkat. Hamonangan menekankan pentingnya deteksi dini dan segera membawa pasien ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala DBD.

Upaya Pencegahan dan Fogging di Daerah Rawan

Kepala Dinas Kesehatan Simalungun, Edwin Tony Simanjuntak, mengatakan pihaknya telah melakukan berbagai upaya untuk menekan penyebaran DBD, termasuk edukasi masyarakat dan pemberantasan sarang nyamuk.

Sejak minggu kedua Januari 2025, Dinkes telah melakukan fogging di tiga lokasi yang teridentifikasi rawan DBD. “Fogging ini dilakukan berdasarkan permintaan warga dan setelah ada kasus terkonfirmasi di daerah tersebut,” ujar Edwin.

Meski fogging dilakukan sebagai upaya pengendalian, Edwin menegaskan bahwa pemberantasan sarang nyamuk tetap menjadi langkah utama dalam mencegah penyebaran DBD.

Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!

“Semua kecamatan di Simalungun berpotensi rawan DBD. Oleh karena itu, kami mengimbau masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan menerapkan 3M Plus (menguras, menutup, mendaur ulang, serta mencegah gigitan nyamuk),” tambahnya.

Dinkes berharap dengan peningkatan kesadaran masyarakat dan langkah preventif yang masif, kasus DBD dapat ditekan sehingga tidak menimbulkan lebih banyak korban.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan