Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Kecelakaan Kerja di Lokasi Galian C, Operator Ekskavator Meninggal

Kecelakaan Kerja di Lokasi Galian C, Operator Ekskavator Meninggal

Sebuah kecelakaan kerja terjadi di lokasi galian C di Kabupaten, mengakibatkan seorang operator ekskavator meninggal dunia pada. Korban, yang diketahui berinisial , mengalami insiden tragis saat tengah mengoperasikan alat berat di area pertambangan tersebut.

Menurut saksi mata, kecelakaan bermula ketika ekskavator yang dikemudikan korban tiba-tiba tergelincir dan terperosok ke dalam lubang galian yang cukup dalam. Upaya penyelamatan segera dilakukan oleh rekan kerja dan warga sekitar, namun korban ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa setelah tertimpa bagian ekskavator yang jatuh.

Petugas kepolisian yang tiba di lokasi langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk menyelidiki penyebab pasti kecelakaan. Dugaan sementara, insiden ini terjadi akibat kondisi tanah yang labil serta kurangnya standar keselamatan kerja di lokasi galian.

Baca juga : Kepala Ombudsman Kenalkan Lembaganya ke Mahasiswa FISIP UMSU

Saat ini, jenazah korban telah dievakuasi ke rumah sakit terdekat untuk dilakukan visum. Pihak keluarga yang mendapat kabar duka pun langsung mendatangi lokasi kejadian. Kejadian ini menjadi pengingat pentingnya penerapan standar keselamatan kerja bagi para pekerja di sektor pertambangan agar insiden serupa tidak terulang.

 Kepala Desa Parbuluan 4 Kecamatan Parbuluan Kabupaten Dairi, Ramli Sihite, membenarkan seorang operator alat berat meninggal dunia setelah tertimpa batu saat bekerja, Rabu (12/2) sore“Operator Ekskavator tewas di tempat tertimpa batu besar. Tidak diketahui nama asli operator. Sehari-hari disapa D Sihombing, penduduk Desa Kabanjulu Kecamatan Lae Parira,” kata Ramli.

Kata dia, Sihombing sudah bekerja sekitar 2 tahun. Informasinta setiap hari pulang ke rumah. Menurut Ramli, operator bekerja di usaha tangkahan milik CV Ropatar.

Perusahaan itu atas nama Agus Sigalingging penduduk Desa Parbuluan 4. Secara administrasi, usaha galian C itu memiliki ijin.

Operator meninggal di tempat dan kemudian dievakuasi ke rumah sakit. Dia mengalami pendarahan berat di bagian tubuh.

Kecelakaan tragis ini menjadi pengingat akan pentingnya penerapan standar keselamatan kerja, terutama di sektor pertambangan dan galian. Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan evaluasi serta pengawasan lebih ketat untuk mencegah insiden serupa di masa depan.

Sementara itu, keluarga korban berharap agar kejadian ini mendapat perhatian serius, serta ada langkah konkret untuk meningkatkan keselamatan para pekerja di lapangan.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan