Polrestabes Medan Belum Beberkan Hasil Ekshumasi Jenazah Ardiansyah
Pasca dilakukan Ekshumasi terhadap jenazah Ardiansyah, pada Rabu (5/2/25) lalu, polisi belum bisa membeberkan hasilnya.
Pasalnya, pihak dokter forensik masih akan melakukan satu pemeriksaan lagi. Seperti disampaikan Kapolrestabes Medan, Kombes Pol Gidion Arif Setiawan, pada Rabu (12/2/25).
Baca juga : Waspada! Polres Asahan Gelar Razia Ops Keselamatan Toba 2025
“Belum. Nanti setelah visumnya jadi, nanti saya sampaikan,” ujarnya.
Dokter forensik, kata Gidion, masih akan melakukan Patologi Analisis (PA) untuk memastikan penyebab kematian Ardiansyah yang merupakan ayah dari satu anak tersebut.
“Karena masih butuh pemeriksaan satu lagi, namanya Patologi Analisis (PA). Nanti saya sampaikan hasilnya dengan rinci dan transparan,” ujarnya.
Sebelumnya, jenazah Ardiansyah terpaksa dibongkar oleh pihak kepolisian, karena Nurmalia (70) ibu dari Ardiansyah meyakini jika anaknya tewas karena dipukul dengan helm oleh LS, Agustus 2024 lalu.
Sementara LS membantah tudingan itu. Menurutnya, ia diserang Nurmalia beserta kedua anaknya. Ia pun telah melaporkan pengeroyokan itu ke Polrestabes Medan. Hingga saat ini, proses laporannya masih berlangsung.
“Tidak ada itu, tidak benar itu. Bohong itu bahasa mereka itu. Mereka yang menyerang saya. Saya sudah melapor ke Polrestabes,” katanya, pada Rabu (5/2/25) lalu.
Menurut LS, akibat penyerangan itu ia mendapat luka cakar di bagian wajah. Selain itu, anak perempuan dan isterinya juga turut menjadi korban pengeroyokan tersebut.
Kasat Reskrim Polrestabes Medan, dalam keterangannya, mengatakan bahwa pihaknya masih menunggu hasil pemeriksaan forensik. “Kami masih menunggu analisis dari tim forensik sebelum memberikan keterangan lebih lanjut,” ujarnya pada Selasa (12/2).
Keluarga Ardiansyah sebelumnya melaporkan kasus ini karena menduga adanya unsur kekerasan sebelum korban meninggal. Mereka berharap hasil ekshumasi dapat memberikan kejelasan terkait penyebab kematian Ardiansyah.
“Saya mengalami luka cakaran di wajah saya, dada saya sakit. Selain saya, anak perempuan saya, isteri saya juga terkena imbas. Isteri saya bibirnya pecah dipukul. Anak saya pahanya biru,” tuturnya.
Sejumlah saksi, termasuk keluarga dan rekan korban, telah diperiksa oleh kepolisian untuk mendukung proses penyelidikan. Sementara itu, pihak kepolisian meminta masyarakat bersabar dan tidak berspekulasi sebelum hasil resmi diumumkan.
Hingga kini, kasus ini masih menjadi perhatian publik, terutama warga Medan, yang menantikan kejelasan dari hasil investigasi aparat kepolisian.






