KB Implan di Lengan Hilang, Dokter Temukan Nyasar ke Paru-paru
Dalam kasus yang sangat langka, dokter menemukan alat kontrasepsi KB implan milik seorang wanita di Inggris bermigrasi dari lengan atas ke paru-paru kirinya.
Dikutip dari Live Science, kejadian ini dilaporkan dalam BMJ Journal. Wanita berusia 30 tahun itu awalnya berkonsultasi dengan dokter setelah menyadari bahwa ia tidak lagi dapat merasakan implan di bawah kulit lengan kirinya, yang telah dipasang enam tahun sebelumnya. Implan KB ini biasanya berfungsi selama tiga tahun sebelum perlu diganti.
Baca Juga: Spesialis Saraf Jelaskan Perbedaan Sakit Kepala dan Pusing, Jangan Sampai Keliru!
Setelah serangkaian tes pencitraan, dokter menemukan bahwa implan tersebut tidak berada di lokasi seharusnya.
Diduga, implan ini terlepas sekitar seminggu setelah pemasangan dan mulai bermigrasi melalui pembuluh darah di lengan atas menuju jantung, sebelum akhirnya terbawa arteri ke paru-paru kiri bawah.
Migrasi KB implan bisa terjadi karena beberapa faktor, termasuk pemasangan yang kurang tepat atau terlalu dalam pada jaringan lengan pasien yang sangat tipis.
Jika implan sampai ke paru-paru, pasien berisiko mengalami gejala seperti batuk berdarah, sesak napas, atau nyeri dada. Jika implan masih aktif, kondisi ini bisa menyebabkan gangguan menstruasi hingga infertilitas, sehingga memerlukan operasi pengangkatan.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
Namun, dalam kasus ini, wanita tersebut tidak mengalami gejala apa pun. Setelah enam bulan pemantauan, dokter memastikan implan tidak lagi bergerak dan sudah tidak melepaskan hormon progestin. Karena itu, wanita tersebut memutuskan untuk tidak menjalani operasi pengangkatan implan.
Kasus langka ini menjadi pengingat penting bagi para pengguna KB implan untuk rutin memeriksa posisi alat kontrasepsi mereka dan segera berkonsultasi dengan dokter jika terjadi kejanggalan.
Pemasangan yang tepat oleh tenaga medis profesional serta pemantauan berkala dapat membantu mencegah risiko migrasi implan ke organ lain.
Jika mengalami gejala yang tidak biasa, seperti batuk berdarah atau nyeri dada, sebaiknya segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan penanganan yang tepat.






