Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS 7 Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi, Bisa Picu Efek Samping

7 Obat yang Tidak Boleh Dikonsumsi Bersamaan dengan Kopi, Bisa Picu Efek Samping

Kopi merupakan salah satu minuman yang paling populer di dunia. Minuman ini digemari berbagai kalangan, mulai dari usia muda hingga tua. Kopi juga sering disebut memiliki efek positif untuk kesehatan, seperti menambah energi, meningkatkan daya ingat, melindungi kesehatan jantung, dan masih banyak lagi.

Namun, mereka yang tengah mengonsumsi obat-obatan perlu berhati-hati saat minum kopi. Pasalnya, senyawa dalam kopi dapat mengurangi efektivitas obat dan bahkan memicu efek samping.

1. Obat Tiroid
Hipotiroidisme adalah kondisi ketika kelenjar tiroid tidak bisa memproduksi cukup hormon tiroid. Biasanya, orang dengan kondisi ini akan diresepkan levothyroxine atau obat tiroid lainnya untuk membantu menyeimbangkan hormonnya.

Sejumlah penelitian menunjukkan minum kopi bersamaan dengan obat tiroid dapat mengurangi jumlah obat yang diserap oleh tubuh, sehingga menurunkan efektivitasnya.

2. Obat Pilek dan Alergi
Obat pilek dan alergi kerap mengandung stimulan sistem saraf pusat seperti pseudoephedrin. Kopi juga merupakan stimulan, jadi mengonsumsi keduanya secara bersamaan dapat meningkatkan gejala tertentu, seperti gelisah dan susah tidur.

Beberapa obat alergi, seperti fexofenadine, juga sebaiknya tidak dikonsumsi bersama kopi karena dapat menstimulasi sistem sarah pusat secara berlebihan, sehingga meningkatkan gejala kegelisahan.

3. Obat Diabetes
Mengonsumsi kopi dengan gula atau susu dapat menyebabkan lonjakan gula dan memengaruhi efektivitas obat diabetes.

Selain itu, studi menunjukkan kafein dapat memperburuk gejala pada pengidap diabetes. Minuman yang mengandung kafein, termasuk kopi, dapat meningkatkan kadar insulin dan gula darah. Mengonsumsi terlalul banyak kafein dapat membuat tubuh sulit mengelola kadar gula darah, yang kemudian meningkatkan risiko komplikasi diabetes.

4. Obat Asma
Asma adalah penyakit kronis yang memengaruhi paru-paru, menyebabkan saluran udara mengalami iritasi dan peradangan. Hal ini membuat pengidap asma kesulitan untuk bernapas, batuk, mengi, serta merasa sesak di dada.

Banyak pengidap asma menggunakan bronkodilator, seperti aminofilin atau teofilin, saat penyakitnya kambuh. Namun, obat ini dapat menyebabkan efek samping seperti sakit kepala, mudah tersinggung, dan gelisah. Kopi atau minuman berkafein dapat meningkatkan risiko efek samping tersebut.

Baca juga : 3 Makanan Superfood Indonesia yang Murah dan Enak

Kopi juga dapat mengurangi seberapa banyak obat yang diserap dalam tubuh.

5. Obat Osteoporosis
Osteoporosis adalah kondisi yang membuat tulang menjadi tipis dan rapuh, sehingga meningkatkan risiko patah tulang. Jutaan orang menderita osteoporosis, dan kondisi ini paling umum terjadi pada wanita, terutama wanita yang telah mengalami menopause .

Obat-obatan seperti risedronate atau ibandronate membantu mencegah dan mengobati osteoporosis. Obat-obatan ini sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan kopi karena dapat membuat efektivitas obat tersebut menurun hingga lebih dari setengahnya.

6. Obat Antidepresan
Antidepresan merupakan obat-obatan yang diresepkan untuk membantu mengatasi depresi, gangguan suasana hari yang memengaruhi perasaan dan fungsi tubuh.

Kopi dapat memengaruhi cara tubuh memanfaatkan obat antidepresan. Beberapa obat, seperti fluvoxamine, amitriptyline, escitalopram, dan imipramine dapat dimetabolisme dengan cara yang berbeda dalam tubuh jika dikonsumsi bersamaan dengan kopi.

Penelitian juga menunjukkan fluvoxamine khususnya terbukti dapat meningkatkan efek samping kafein. Hal ini dapat menyebabkan gejala seperti insomnia dan jantung berdebar-debar.

7. Obat Tekanan Darah
Hipertensi merupakan salah satu masalah kesehatan yang dialami jutaan orang di dunia. Penyakit ini umum terjadi, tetapi kerap tidak terdeteksi karena jarang menunjukkan gejala.

Obat tekanan darah, seperti verapamil atau propranolol, bekerja dengan memperlambat detak jantung. Alhasil, jantung tidak bekerja terlalu keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh, sehingga tekanan darah menurun.

Namun, mengonsumsi kopi bersamaan dengan obat tekanan darah, seperti felodipine, dapat menyebabkan obat tersebut tidak diserap dengan baik oleh tubuh.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan