Berhenti Jadi Nelayan, Sakiman Tekuni Produksi Gula Merah dari Pohon Nipah
Memproduksi gula merah dari pohon nipah, menurut Sakiman atau dikenal Pak Kepen, sangatlah mudah dan tidak terlalu banyak modal. Pengambilan nira pada bunga nipah atau disebut menderes bisa dilakukan setiap harinya dan pada setiap tandan bunga yang belum mekar, dapat terus berproduksi nira selama tiga hingga empat bulan.
Belum habis nira diambil dari satu tandan bunga, sudah tumbuh lagi bunga lainnya untuk bisa dideres nira nya. Jadi terus berproduksi. Air nira yang dideres perharinya bisa sebanyak 15 liter-20 liter dari 23 tangkai pohon nirah yang ada di belakang rumah kami ini,” ujar pek Kepen kepada Waspada bersama tim
Yayasan Konservasi Pesisir Indonesia (Yakopi), Kamis (23/1) di kediamannya, Desa Pasar Rawa Kecamatan Gebang, Langkat.
Baca juga : Kawanan Gajah Liar Lintasi Jalan Penghubung PALI-Musi Rawas, Ini Penampakannya
Dikatakan bapak berusia 64 tahun ini, dari air nira yang dideresnya perhari itu kemudian oleh istrinya Rumini (59) dibantu kelima anaknya dimasak menjadi gula merah. Masaknya tanpa campuran apa-apa. Butuh gas saja, karena kalau masaknya pakai kayu bakar panas nya tidak bisa diatur. Setelah dimasak sampai kering, kemudian dicetak. Dari 15-20 liter itu bisa dapat gula merah 3,5 kg. Perbulan bisa lah kami produksi 50 kg gula merah nipah,” kata Pak Kepen.
Sebenarnya, kata Pak Kepen, produksi gula merah nipah ini bisa lebih banyak lagi kalau hasil menderes air nira dapat ditingkatkan. Hanya saja, untuk menderes ke tanaman nipah selain ada di belakanh rumah, membutuhkan transportasi sampan untuk menyebrang disekitar pesisir pantai kawasan Kecamatan Gebang ini.
Jadi dari tahun 2022 dapat pelatihan membuat gula nipah dari Yakopi, kita dapat air nira nya dari lahan nipah di sekitar rumah saja. Memang uang yang didapat tidak banyak, karena hasil deres nya juga tidak besar. Kalau bisa sampai nyebrang ke pohon nipah lainnya, maka otomatis air nira bisa lebih banyak untuk dimasak jadi gula merah,” ungkapnya.
Untuk waktu menderes air nira ini, dilakukannya hanya satu jam saja yakni pagi dipukul 7.00 wib, dan sore lagi nanti dipukul 16.00 wib. Saat menyadap, batang buah nipah disayat. Ujung tandan yang tersayat diikat wadah botol air mineral. Fungsinya untuk menampung cairan yang keluar atau umumnya disebut nira. Bila turun menyadap pagi, maka nira yang tertampung di wadah baru diambilnya sore hari.