Diduga Ada Pemangkasan Dana, Pembangunan RSUD Karo Terancam Tertunda
Pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Karo diduga ada pemangkasan dana. Pembangunan rumah sakit itu dimulai sejak tahun anggaran berjalan 2023 dan T.A 2024 memasuki T.A 2025 bangunan berada di Jalan Kiras Bangun atau tepatnya di perbatasan Desa Lingga dan Rumah Kabanjahe.
Baca Juga : Polres Tanah Karo Dituding “Takut” Menindak Bandar Narkoba di Lau Cimba
Sampai saat ini dana masuk melalui APBD sudah berkisar kurang lebih Rp16 miliar di T.A 2023 dan 2024, namun pembanguan di perkirakan masih 20 persen terelesasi.
Dari hasil dana masuk tahun anggaran 2023 ada dugaan penyelewengan anggaran, untuk pembangunan IGD seperti yang dituturkan oleh narasumber yang enggan menyebutkan anmanya.
Sumber yang juga Pemerhati Pembangunan RSU menyampaikan, Senin (12/08/2024) lalu kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Karo dikonfirmasi melalui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Eka Karya Lase mengatakan biaya pembangunan Ruang Poli Rawat Jalan RSU Kabupaten Karo tahap lanjutan pada kontrak sebesar Rp8 miliar
Dengan sumber dana pembangunan dari APBD Kabupaten Karo tahun anggaran 2024 dengan pemenang tender sebbagai pelaksana CV. Citra Perdana Nusantara beralamat Jalan Masel Gang Pegangsaan nomor 866 Sukaramai I Medan Area ujar PPK.
Sambung dia, akan tetapi, pada lokasi pekerjaan terdapat informasi pada plank proyek tertulis Rp7,6 miliar untuk tahun anggaran tahun 2023.
Sementara, besar anggaran dari buku realisasi Anggaran APBD Karo tahun 2023 untuk pembangunan tahap awal gedung instalasi Gawat Darurat (IGD) RSUD Kabanjahe sebesar Rp10 miliar dengan realisasi Rp8 miliar dan sebagai pelaksana pekerjaan adalah CV.
Fariz Pratama dengan penanggungjawab pekerjaan atas nama Hendra sebagai Wakil Direktur VII.
Sementara Menurut Eka Karya Lase selaku PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) Dinas Kesehatan Kab Karo, saat dikonfirmasi pada Kamis ( 17/01/2025) sekira pukul 09.00 menyampaikan kalau pagu T.A 2023 itu Pak Johanis Sitepu namanya bbukan dia.
“Barulah tahun anggaran 2024 saya menjadi PPK untuk pembangunan tahap lanjutan Poly Rawat Jalan RSU dengan Biaya nilai kontrak kabupaten karo pada kontrak nilai fisik Rp8 miliar, dari sumber dana pembangunan dari APBD Kabupaten Karo tahun anggaran 2024 dengan pemenang tender sebbagai pelaksana CV. Citra Perdana Nusantara,” jelasnya.
Dia menambahkan, rencananya Agustus 2025, walau masih sangat jauh dari layak namun harus pindah karena pihak GBKP pemilik RSU Daerah yang sekarang ini sudah tidak mau memperpanjang kontrak.
“Saat ini pengerjaan sudah 20 persen ya, yaitu Ruang IGD di anggaran 2023, dan Poly Rawat Jalan di anggaran 2024, dan rencananya nanti di tahun 2025 ini ada anggaran berkisar Rp10 milliar mungkin tendernya sekitar bulan 4 gitu lah. Dana kita sangat minim, sudah ada master plan 2019 sebesar Rp230 miliar tapi Pemda Karo belum ada dana sebesar itu sehingga dibangun secara bertahap. Diharapkan ada bantuan dari pemerintah pusat karna untuk pembangunan sesuai master plan sangat lah mustahil karna Pemda tidak mempunyai kemampuan sebesar itu,” katanya.