Analisasumut.com
Beranda AKTUAL Virus HMPV Bisa Dideteksi dengan Swab PCR, Begini Caranya

Virus HMPV Bisa Dideteksi dengan Swab PCR, Begini Caranya

Swab PCR

Dokter spesialis pulmonologi dan kedokteran respirasi RSUI, dr. Irandi Putra Pratomo, Ph.D, Sp.P(K), FAPSR, FISR, FISQua, mengungkapkan bahwa metode swab hidung dengan PCR dapat digunakan untuk mendeteksi virus Human Metapneumovirus (HMPV).

Dalam diskusi daring yang diikuti di Jakarta pada Selasa (14/1), dr. Irandi menjelaskan bahwa metode ini merupakan salah satu cara standar untuk memeriksa virus yang menyerang saluran pernapasan, khususnya ketika seseorang mengalami gejala pernapasan.

Baca Juga: Virus HMPV Ditemukan di Indonesia, Kemenkes Imbau Masyarakat Tidak Panik

“Swab hidung dan PCR adalah pemeriksaan yang dapat dilakukan untuk mengetahui jenis virus yang masuk ke tubuh melalui jalur udara, terutama ketika seseorang menunjukkan gejala-gejala pernapasan seperti demam, menggigil, dan sesak napas,” ujar dr. Irandi.

Ia menambahkan bahwa prinsip kerja swab PCR adalah mengambil sampel dari rongga hidung yang kemudian diperiksa di laboratorium untuk mendeteksi virus, baik itu COVID-19, influenza, atau HMPV.

Metode ini bisa dilakukan dengan teknik multiplex PCR, yang memungkinkan deteksi beberapa jenis virus sekaligus.

Lebih lanjut, dr. Irandi mengatakan bahwa dengan menggunakan metode ini, virus pada saluran pernapasan dapat dideteksi lebih cepat, yang pada akhirnya memungkinkan penanganan yang lebih awal.

Virus yang terdeteksi dalam tubuh, menurutnya, biasanya membutuhkan waktu 3 hingga 6 hari sebelum gejalanya mulai menunjukkan dampak serius.

“Swab PCR ini sangat membantu dalam mendiagnosis jenis virus yang menyebabkan infeksi, sehingga pengobatan dapat segera diberikan untuk mencegah gejala memburuk,” tambahnya.

Namun, dr. Irandi mengingatkan bahwa saat ini belum ada obat atau vaksin spesifik untuk virus HMPV. Meskipun demikian, gejala infeksi seperti peradangan, demam, menggigil, dan sesak napas dapat diobati dengan obat-obatan yang tersedia di pasaran.

Baca Juga: Rahasia Tradisional: Daun Sirih sebagai Obat Herbal Serbaguna

Vaksin untuk HMPV belum diprioritaskan karena virus ini belum dikategorikan sebagai urgensi global.

Untuk pencegahan, dr. Irandi menyarankan agar masyarakat menjaga pola hidup sehat, mengonsumsi makanan bergizi, serta meningkatkan imunitas tubuh.

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga jarak dari orang yang menunjukkan gejala sakit dan memiliki riwayat perjalanan ke luar negeri, yang bisa membawa risiko penyebaran penyakit.

Bagi mereka yang mengalami gejala demam dan menggigil selama 3 hingga 6 hari tanpa perbaikan meskipun sudah diberi obat, dr. Irandi menganjurkan untuk segera memeriksakan diri ke IGD.

Pada lansia dengan komorbid seperti diabetes, penting untuk menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Sementara itu, pada anak-anak yang sedang sakit, disarankan untuk beristirahat di rumah dan menghindari kerumunan untuk mencegah penularan lebih lanjut.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan