Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS Krisis Air di Namorambe, Warga Terpaksa Mengandalkan Sumur

Krisis Air di Namorambe, Warga Terpaksa Mengandalkan Sumur

Krisis Air

Masyarakat di Desa Lau Mulgap, Kecamatan Namorambe, mengeluhkan masalah pasokan krisis air dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) yang telah mati total selama tiga pekan terakhir.

Warga Jalan Tiara, Komplek Citra Residence Blok D, Wan Prayogi Heriyan (30) mengungkapkan bahwa masalah ini dimulai sejak terjadinya bencana banjir besar pada 27 November 2024, yang melanda wilayah Delitua, Marindal, Kanal, dan sekitarnya.

“Sejak tanggal 27 November 2024, saat terjadi banjir besar, air PDAM mati total. Kami merasa kesulitan dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” ujar Wan

Ia menambahkan, akibat mati totalnya pasokan air PDAM, dirinya dan keluarga terpaksa membeli air dari depot dengan harga mahal, bahkan menghabiskan Rp40.000 per hari hanya untuk kebutuhan air. Padahal, sebelumnya biaya air PDAM hanya Rp37.000 per bulan.

Fahrun, seorang warga lain yang juga tinggal di kawasan tersebut, mengungkapkan bahwa PDAM memang mengirimkan mobil tangki air, namun pasokan yang diberikan terbatas dan tidak mencukupi untuk seluruh warga.

“Kadang PDAM datang dengan mobil tangki, tapi hanya sedikit yang bisa kebagian. Itu pun terbatas, tidak semua bisa mendapatkannya,” jelas Fahrun.

Warga pun belum mendapatkan informasi pasti terkait kapan masalah krisis air akan selesai.

“Kami hanya mendengar informasi dari media sosial, katanya penanganannya butuh waktu tiga minggu, tapi itu terlalu lama,” tambahnya.

Fahrun berharap pihak PDAM segera mengatasi masalah ini, mengingat air adalah kebutuhan dasar yang sangat penting.

“Air adalah sumber kehidupan. Kalau tidak ada air, hidup jadi sangat sulit. Kami berharap PDAM segera menyelesaikan masalah ini,” pungkas Fahrun.

Sementara itu, Humas Perumda Tirtanadi, Lokot Siregar, mengonfirmasi bahwa perbaikan pasokan air PDAM di kawasan Namorambe masih dalam proses, menyusul bencana alam longsor yang terjadi di Kecamatan Sibolangit beberapa pekan lalu.

“Benar, kawasan Namorambe masih belum normal layanan airnya, karena pasokan dari Sibolangit masih dalam tahap perbaikan akibat bencana longsor,” jelas Lokot.

Ia pun mengimbau agar masyarakat bersabar dan menunggu informasi lebih lanjut dari pihak PDAM.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan