Sekda Asahan Dorong Percepatan Penanggulangan Tuberkulosis Sebagai Program Prioritas Presiden
Sekretaris Daerah (Sekda) Asahan, Drs. Zainal Aripin Sinaga, MH, secara resmi membuka acara percepatan penanggulangan tuberkulosis (TBC) dan peluncuran Tim Percepatan dan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TBC di Aula Hotel Marina, Kisaran, Kamis (5/12/2024).
Acara ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan strategi dalam upaya pengendalian penyakit TBC di Kabupaten Asahan, dengan target eliminasi TBC pada tahun 2030.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Asahan, Fahrizal Pohan, SKM, MKes, menjelaskan bahwa kegiatan ini penting agar penanggulangan TBC dapat dilakukan secara efektif.
“Dengan kerjasama yang kuat, kita berharap dapat mencapai target eliminasi tuberkulosis pada tahun 2030,” ujarnya.
Japirman Purba, pengelola program TBC dari Dinkes Provinsi Sumatera Utara, menjelaskan bahwa Indonesia saat ini merupakan negara kedua dengan jumlah kasus TBC terbanyak di dunia, setelah India.
Di Kabupaten Asahan, diperkirakan terdapat 3.530 kasus TBC, namun baru ditemukan sekitar 59,1% (1.882 kasus) dari target yang seharusnya tercapai sebesar 90%. Oleh karena itu, diperlukan langkah-langkah lebih intensif untuk meningkatkan pencegahan, penemuan kasus, dan pengobatan pasien TBC.
“USAID Bebas TB hadir untuk memberikan bantuan teknis kepada Pemerintah Kabupaten Asahan dalam meningkatkan penemuan kasus TBC, meningkatkan skrining dan diagnosis TBC, serta membangun sistem kesehatan yang kuat untuk mempercepat eliminasi TBC,” jelas Japirman.
Ia juga mengungkapkan bahwa Kabupaten Asahan terpilih menjadi salah satu dari 10 Kabupaten/Kota yang melakukan piloting Investigasi Kontak dan pemberian Terapi Pencegahan TBC (TPT). Asahan berhasil menduduki posisi nomor satu di Indonesia untuk peningkatan pemberian TPT selama 3 bulan.
Sekda Asahan, Drs. Zainal Aripin Sinaga, juga memberikan informasi mengenai perkembangan kasus TBC di daerahnya. Pada tahun 2023, ditemukan 1.604 kasus TBC dari target 3.221 kasus, dengan pencapaian penemuan kasus sebesar 49,7%.
Sementara pada tahun 2024, jumlah kasus yang ditemukan meningkat menjadi 1.854 kasus dari target 3.530, dengan pencapaian 52,5%.
“Kondisi ini mendorong kami untuk mempercepat akselerasi dan inovasi dalam program penanggulangan TBC. Kami akan menerapkan strategi nasional yang meliputi penguatan kepemimpinan, peningkatan akses layanan yang bermutu, serta meningkatkan kemandirian dalam penanggulangan TBC,” kata Sekda.
Sekda juga menegaskan bahwa Presiden Republik Indonesia menekankan tiga area prioritas kesehatan dalam 100 hari kerja, yaitu pemeriksaan kesehatan gratis untuk semua kelompok umur, penurunan kasus TBC, dan pembangunan rumah sakit berkualitas di daerah terpencil.
Pemerintah Kabupaten Asahan, katanya, telah menyusun rencana aksi daerah untuk penanggulangan tuberkulosis yang akan dilaksanakan segera.
Dengan dibentuknya Tim Percepatan Penanggulangan TBC dan Rencana Aksi Daerah Penanggulangan TBC, Sekda optimistis bahwa Kabupaten Asahan dapat mewujudkan eliminasi TBC pada tahun 2028.
(DWI/AS)