Mahasiswa dan Remaja Terseret Kasus Penjarahan Warung Kelontong
Sembilan orang ditangkap polisi, usai menyerang dan menjarah warung kelontong di Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat. Para pelaku yakni berinisial FN (25), Inisial OS (21), TS (21), JS (20), RS (22), PIL (19), dan RJT (16). Mereka merupakan mahasiswa Fakultas Hukum Universitas HKBP Nommensen.
Dibaca Juga : Kapolrestabes Medan Menghargai Penghargaan Pangdam I/BB kepada Personel Polri
Sementara, dua pelaku lainnya berinisial SS (20) dan FB (15) bukan merupakan mahasiswa. Menurut Kapolrestabes Medan, Kombes pol Gidion Arief Setyawan, kesembilan pelaku ini telah ditetapkan sebagai tersangka.
“Kita semua prihatin terhadap semua ini yang mempertontonkan peristiwa bar-bar, melakukan penyerangan terhadap sebuah toko,” kata Gidion kepada Tribun-medan, Senin (20/1/2025). “Bahkan kemudian mengambil sebagian (barang) milik toko, yang mana itu menjadi barang dagangan untuk menafkahi keluarganya,” sambungnya.
Katanya, total ada puluhan pelaku yang terlibat dalam kejadian tersebut yang kini sedang diburu oleh petugas kepolisian. Dijelaskannya, kejadian tersebut adalah buntut persoalan antar mahasiswa Fakultas Teknik dengan Fakultas Hukum.
Kemudian, kelompok mahasiswa Fakultas Hukum ini mencari mahasiswa Fakultas Teknik yang kebetulan sedang berada di dalam warung kelontong. “Totalnya semua ada 31 orang. Kalau kemudian tersebar informasi kalau mereka kelompok geng motor, bukan. Ini adalah sekelompok pemuda yang berawal dari pertikaian dua kelompok,” sebutnya.
“Ada salah satu yang dari kelompok Fakultas Teknik dan Fakultas Hukum, pertikaian terjadi kemudian berlanjut dan saling mencari,” lanjutnya. Lebih lanjut, Gidion mengatakan, terhadap pelaku dikenakan Pasal 365 ayat (2) dan atau Pasal 170 Jo 55 Jo 56 KUHPidana.
“Ancaman hukumannya 12 tahun penjara,” pungkasnya.Sebelumnya viral video penjarahan toko kelontong di Jalan Karya, Kelurahan Karang Berombak, Kecamatan Medan Barat. Semula aksi penjarahan toko kelontong ini diduga sekelompok geng motor. Komplotan geng motor tersebut mengejar penjaga toko dan seorang pembeli hingga kocar-kacir.
Terlihat pelaku melempari ke arah penjaga toko yang lari ke dalam rumah toko (ruko). Bahkan sejumlah pelaku terlihat menjarah isi toko diduga rokok dan beberapa barang dagangan lainnya. Pelaku sempat masuk ke dalam, namun tak lama kemudian keluar dan membubarkan diri.
Dari rekaman video Closed Cirkuit Television (CCTV) lainnya yang berada di dalam rumah toko (Ruko), komplotan ini menganiaya seorang yang sedang tertidur. Mereka beramai-ramai mengeroyoknya hingga tergeletak di lantai. Kemudian, para pelaku juga merusak pembatas kamar yang disekat menggunakan triplek.
Dalam unggahan yang dilihat dari akun Instagram, satu orang dikabarkan luka-luka akibat digebuki. “Geng motor serang warung kelontong dan menjarah. Satu korban terluka,” Penjaga toko, Misbarzi menceritakan awal mula penyerangan hingga ia turut dikeroyok.
Awalnya, Jumat 17 Januari dinihari sekira pukul 00:00 WIB, ia melayani seorang pria yang membeli rokok. Pria itu datang ke toko bersama seorang temannya. Tiba-tiba sejumlah orang merangsek masuk ke dalam toko. Seketika ia dan pembeli tadi kocar-kacir melarikan diri ke dalam toko.
Misbarzi, bersembunyi di dalam kamar yang hanya disekat menggunakan triplek, lalu menguncinya “Tiba-tiba ada yang datang ramai-ramai. Pembeli sama kawannya yang satu lagi gak pakai baju langsung lari ke belakang. Aku juga refleks lari ke belakang ke kamar,”kata Misbarzi, Sabtu (18/1/2025).
Saat Misbarzi bersembunyi di kamar, rupanya para pelaku mengetahuinya dan langsung mendobraknya. Alhasil, ia digebuki bagian kepala dan matanya hingga sempat pingsan. Dugaan Misbarzi, pelaku mengejar pembeli di tokonya.
“Jadi didobrak mereka ramai-ramai. Disitulah saya dikeroyok. Abis itu pingsan dan digebuki lagi dibawah,”ungkapnya. Selain menganiaya, sekelompok orang tidak dikenal juga menjarah barang dagangan seperti rokok hingga ice cream yang ada di toko.
Mereka secara bergantian mengambil rokok dari etalase, lalu memasukkannya ke dalam saku. Akibat kejadian ini kerugian toko kelontong ditaksir mencapai Rp 4-5 juta. Pihak toko telah melaporkan kasus ini ke Polsek Medan Barat. Mereka berharap pelaku ditangkap. “Sudah melapor ke Polisi. Harapannya, keamanan ditingkatkan lagi. Kalau kejadian baru kali ini.”
Dibaca Juga : Menjaga Keamanan Kota, Polres Labuhanbatu Terus Gelar Patroli Blue Light
Kapolsek Medan Barat Kompol Rosa Kompol Anria Rosa Piliang mengatakan pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di lokasi dan saat ini masih menyelidiki kasus ini. “Kita sudah melakukan oleh TKP dan sekarang masih penyelidikan,”kata Kompol Rosa, Sabtu (18/1/2025).