548 Warga Gunungsitoli Terdampak Banjir Akibat Hujan Deras
Sebanyak 548 jiwa terdampak akibat banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Gunungsitoli, Sumatera Utara. Data ini tercatat oleh Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) Sumatera Utara per Sabtu (5/4/2025).
Bencana banjir terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Gunungsitoli sejak pukul 13.00 hingga 15.50 WIB. Derasnya hujan mengakibatkan saluran drainase tidak mampu menampung debit air, sehingga memicu genangan di kawasan permukiman warga dengan ketinggian air bervariasi, antara 30 hingga 60 sentimeter.
Baca Juga: 9 Ramuan Herbal Ampuh untuk Detoks dan Perbaiki Fungsi Ginjal
Banjir tersebut berdampak pada 137 Kepala Keluarga (KK) yang tersebar di Kecamatan Gunungsitoli, tepatnya di Kelurahan Ilir dan Desa Sifaelete Tabaloho.
Pusdalops PB Sumut merinci, di Kelurahan Ilir, sebanyak 37 bangunan terdampak, terdiri dari:
- 17 rumah di Jalan Diponegoro,
- 10 rumah di Jalan Karet Belakang,
- 10 rumah di Jalan Karet Gang Umbu Lingkungan VI.
Sementara di Desa Sifaelete Tabaloho, banjir menggenangi:
- 20 rumah di Jalan Baluse 30 Gang Nusantara,
- 50 rumah di Komplek KBN.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Desa Lasara Bahili, Dusun II, yang menyebabkan material Terdampak Banjir longsoran menutupi sebagian badan jalan. Meski demikian, longsor ini tidak menimbulkan korban jiwa maupun kerusakan rumah warga.
Sri Wahyuni Pancasilawati, Kepala Bidang Penanganan Darurat, Peralatan, dan Logistik BPBD Sumut, menyampaikan bahwa data ini bersifat sementara dan masih dalam proses pemutakhiran.
Siap Untuk Tampil Lebih Percaya Diri? Kunjungi Website Kami dan Temukan Layanan Salon Terbaik!
“Berdasarkan laporan, tidak ada korban luka-luka, korban jiwa, maupun warga yang mengungsi akibat banjir dan longsor ini,” ujar Yuyun, sapaan akrabnya.
Penanganan bencana telah dilakukan oleh BPBD Kota Gunungsitoli bersama lintas sektor, seperti:
- Koordinasi antar instansi terkait,
- Pembersihan saluran drainase yang tersumbat,
- Pendataan warga terdampak,
- Kegiatan gotong royong,
- Penyiagaan petugas piket siaga bencana,
- Pemantauan dan pelaporan kondisi terkini di lokasi terdampak.
Hingga saat ini, kondisi banjir mulai surut dan akses jalan yang tertutup longsor telah dalam penanganan pihak berwenang.






