Analisasumut.com
Beranda Analisa NEWS 3 Hari Hilang, Nasib Malang Pekerja PLTA Batang Toru Berakhir di Tangan Sungai

3 Hari Hilang, Nasib Malang Pekerja PLTA Batang Toru Berakhir di Tangan Sungai

Seorang pekerja di Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Batang Toru, Alber Amandan Hulu, 18 tahun, ditemukan meninggal dunia dan mengapung di pinggiran Sungai Batang, Toru Desa Napa, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan (Tapsel), Senin (26/5/2025).

Dibaca Juga : Puluhan Warga Blokir Jalan Masuk PLTU Labuhan Angin, Tuntut Ganti Rugi Lahan

Korban sebelumnya terjatuh dan hanyut sejak Sabtu (24/5/2025). Kanit Reskrim Polsek Batang Toru, Ipda Hary Agus Pohan mengatakan jasadnya pertama ditemukan Jufri Ritonga, 63 tahun, saat hendak memancing di Sungai.

Warga kaget melihat sosok mayat tersangkut di bronjong pinggir sungai. Lantas mengabarkan penemuan itu ke Polsek Batang Toru.

“Dievakuasi dan dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara IV Batang Toru untuk visum,” ujar Pohan pada Mistar melalui telepon seluler.

Dikatakannya, Sabtu (24/5/2025) Polsek Batang Toru menerima informasi dari pihak PLTA Batang Toru adanya orang hanyut di Aliran Sungai Batang Toru tepatnya di Desa Sipenggeng.

“Bersama tim gabungan melakukan pencarian hingga akhirnya ditemukan sekitar 10 kilometer dari titik jatuh. Jasadnya juga sudah diserahkan ke pihak keluarga,” ucapnya.

Manajemen PLTA Batang Toru menyampaikan duka mendalam atas insiden ini dan berjanji memberikan bantuan kepada keluarga korban. “Kami akan memastikan semua hak korban terpenuhi dan melakukan evaluasi keselamatan kerja untuk mencegah kejadian serupa,” ujar perwakilan perusahaan.

Dibaca Juga : PHRI Simalungun Desak Pencabutan Efisiensi Anggaran, Industri Perhotelan Terpuruk Sepi

Sementara itu, Kapolsek setempat menyatakan bahwa penyelidikan masih dilakukan untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan. “Kami menduga faktor cuaca dan licinnya permukaan batu di tepi sungai berkontribusi pada insiden ini,” jelasnya. Insiden ini kembali menyoroti pentingnya prosedur keselamatan kerja di area berisiko tinggi, terutama di proyek-proyek dekat aliran sungai deras.

Komentar
Bagikan:

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Iklan