21 Tim Bertanding dalam Turnamen GSI 2025 Perebutkan Piala Wali Kota Medan
Medan, Sumut — Turnamen Gala Siswa Indonesia (GSI) tingkat SMP tahun 2025 resmi dibuka oleh Wali Kota Medan pada Selasa (15 Juli 2025), menampilkan antusiasme tinggi dari 21 tim sepak bola pelajar. Setiap kecamatan di Kota Medan mengirimkan satu tim untuk bersaing memperebutkan Piala Wali Kota, menjadikan kompetisi ini sebagai ajang showcase talenta muda Berpotensi besar di lapangan hijau .
Pertandingan berlangsung selama lima hari di dua lokasi strategis, memberikan kesempatan optimal bagi tim-tim muda untuk menunjukkan permainan terbaik mereka. Selain dimensi kompetitif, GSI SMP 2025 juga berfungsi sebagai wadah untuk tumbuhnya bintang sepak bola masa depan dari Kota Medan .
Turnamen ini tidak sekadar soal prestasi di atas lapangan, tapi juga membina sportivitas, kerja sama tim, dan kedisiplinan sejak dini. Sebanyak 21 sekolah terlibat, mewakili 21 kecamatan di seluruh Kota Medan mencerminkan dukungan menyeluruh masyarakat terhadap pengembangan olahraga pelajar .
Dengan semangat tinggi dan antusiasme besar, kompetisi ini bukan hanya menjanjikan pertunjukan sepak bola yang menarik, tetapi juga menjadi langkah awal bagi para atlet muda menyongsong masa depan di dunia olahraga profesional.
Untuk menjaring bibit atlet muda berbakat di bidang olahraga khususnya sepak bola, Wali Kota Medan Rico Tri Putra Bayu Waas secara resmi membuka turnamen Gala Siswa Indonesia (GSI) 2025 di Lapangan Cadika, Selasa (15/7/2025).
Turnamen sepak bola tingkat pelajar Sekolah Menengah Pertama (SMP) ini diikuti oleh 21 tim dari seluruh kecamatan se-Kota Medan, yang akan bersaing memperebutkan Piala Wali Kota Medan.
Dalam sambutannya, Rico menyampaikan GSI merupakan hasil kolaborasi antara Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), serta Pemerintah Kota Medan.
Baca juga : KOMPAK Langkat Salurkan Bantuan untuk Korban Kebakaran di Bahorok
“Kegiatan ini menjadi bagian penting dalam mencetak atlet-atlet berprestasi sejak usia dini. Kami percaya, potensi anak-anak Medan luar biasa dan bisa menjadi kebanggaan Indonesia di masa depan,” ujar Rico.
Ia juga menekankan semua peserta GSI adalah juara, dan dalam pertandingan nanti para pelajar diharapkan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
“Anak Medan itu tangguh, dan harus bisa bermain secara sportif serta menjunjung fair play. Yang terpenting bukan hanya mengejar kemenangan, tapi bagaimana diri kita berkembang menjadi lebih baik,” katanya.
Rico berharap GSI dapat menjadi wadah berkelanjutan dalam membina atlet muda secara holistik, termasuk dari sisi gizi dan masa depan pendidikan mereka.
“Mari kita benahi sepak bola sejak dini. Tidak hanya soal teknis di lapangan, tapi juga soal pembinaan jangka panjang, termasuk perhatian pada nutrisi dan pendidikan para atlet muda,” tuturnya.






