100 Hari Kerja Bupati Dairi Diwarnai Aksi Demo Mahasiswa
Sidikalang – Momentum 100 hari kerja Bupati Dairi diwarnai dengan aksi demonstrasi puluhan mahasiswa yang tergabung dalam sejumlah organisasi kemahasiswaan. Aksi ini berlangsung di depan kantor Bupati Dairi, Rabu (4/6/2025), sebagai bentuk evaluasi dan kritik terhadap kinerja pemerintahan daerah.
Mahasiswa menilai bahwa dalam 100 hari masa jabatan, Bupati Dairi dinilai belum menunjukkan perubahan signifikan dalam penanganan isu-isu krusial seperti infrastruktur, pendidikan, pelayanan publik, serta transparansi anggaran.
“Kami kecewa karena janji-janji kampanye belum terlihat nyata. Infrastruktur jalan masih banyak yang rusak, pelayanan kesehatan lambat, dan keterbukaan informasi publik masih minim,” ujar salah satu orator aksi.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa membawa berbagai poster berisi tuntutan dan menyuarakan orasi secara bergantian. Mereka juga mendesak Bupati untuk turun langsung menemui massa dan memberikan klarifikasi atas berbagai persoalan yang diangkat.
Aparat kepolisian tampak berjaga di lokasi untuk mengamankan jalannya aksi agar tetap kondusif. Beberapa perwakilan mahasiswa kemudian diterima oleh pihak Pemkab Dairi untuk melakukan audiensi.
Sementara itu, pihak Pemkab melalui Kabag Humas menyampaikan bahwa pemerintah daerah terbuka terhadap kritik dan akan mengevaluasi masukan yang disampaikan mahasiswa.
“Setiap aspirasi akan kami terima dan bahas bersama. Bupati Dairi berkomitmen untuk membangun Dairi secara bertahap dan terukur,” ujar perwakilan Pemkab.
Aksi ini menjadi penanda bahwa publik, khususnya kalangan mahasiswa, terus mengawal dan mengawasi jalannya pemerintahan daerah, sekaligus menegaskan pentingnya partisipasi aktif warga dalam proses demokrasi.
Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Kabupaten Dairi menggelar demonstrasi dalam rangka seratus hari masa kerja Bupati dan Wakil Bupati Dairi, Vickner Sinaga dan Wahyu Daniel Sagala.
Baca juga : Polda Sumut Periksa Ustadz AHA Terkait Kasus Pencabulan Mahasiswi UINSU
Aksi dilaksanakan di halaman Kantor Bupati Dairi, Jalan Sisingamangaraja, Sidikalang, Rabu (4/6/2025). Koordinator aksi, Rizki Nasution dalam orasinya menyampaikan, program kerja yang telah dijalankan selama 100 hari masih jauh dari visi dan misi yang dijanjikan oleh pasangan Vickner–Wahyu saat kampanye Pilkada 2024.
“Kami, GMNI, sebagai bagian dari kontrol sosial masyarakat melihat fakta di lapangan sangat bertolak belakang dengan visi-misi yang disampaikan saat mencalonkan diri. Melalui aksi ini, kami menyampaikan aspirasi agar pemerintah benar-benar memprioritaskan kebutuhan rakyat,” ujar Andi Silalahi.
Mahasiswa juga menilai bahwa program 100 hari kerja belum memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Mereka menyoroti sejumlah persoalan seperti jalan rusak, infrastruktur yang tidak terpelihara, serta buruknya pelayanan kesehatan dan pendidikan.
di lokasi, aksi dikawal ketat polisi. Sempat terjadi sedikir perdebatan antara mahasiswa dan petugas Satpol PP. Tapi, aksi kembali berjalan tertib.
Hingga berita ini diturunkan, tidak tampak perwakilan Pemerintah Kabupaten Dairi menemui mahasiswa.
Dari informasi yang diperoleh, Bupati dan Wakil Bupati Dairi sedang menghadiri rapat koordinasi bersama Kementerian Koperasi yang melibatkan lima kabupaten di Balai Budaya Sidikalang.






